Ternyata reaksi nuklir secara alami juga terdapat di Mars. Reaksi nuklir itulah yang menyebabkan planet Mars berwarna merah. Permukaan Mars punya lapisan tipis senyawa radioaktif, meliputi uranium, thorium dan potassium radioaktif. Radiasi muncul dari zona tertentu di Mars. Ledakan nuklir bisa menyebarkan debu ke seluruh planet. Citra sinar gamma menunjukkan adanya bintik merah besar seperti debu radioaktif.
Di bagian Mars lain juga terdapat bintik merah. Ledakan yang setara dengan 1 juta kali 1 megaton bom hidrogen pernah terjadi di wilayah Mars bernama Mare Acidalium, sebuah wilayah yang punya konsentrasi radioaktif tinggi. Ledakan itu mengisi atmosfer Mars dengan radioisotop. Selain itu, Ledakan nuklir alami juga telah melalap semua yang ada di permukaan Mars sehingga permukan planet itu kini dipenuhi pasir kering.
Reaksi nuklir alami juga terdapat di Bumi. Salah satu wilayah Afrika bernama The Oklo, Gabon memiliki sedimen berlapis uranium yang berasal dari ledakan nuklir 2 milyar tahun lalu.
Data radiasi sinar gamma menunjukkan peningkatan radiasi Xenon-129 di Mars beberapa tahun terakhir. Gejala sama juga terjadi di Bumi setelah bencana nuklir di Chernobyl tahun 1986 dan krisis Nuklir di Jepang.
Geologi Mars telah bertahan selama ribuan tahun. Apa yang ada di Mars sekarang juga telah ada dalam jangka waktu lama, hanya terdapat perubahan kecil.
Sementara pakar lainnya mengatakan bahwa reaksi nuklir sebenarnya adalah proses geologis biasa.
Para ahli meneliti meteorit Mars selama 15 tahun dan melihat pengukuran isotop secara detail. Terdapat beberapa ahli yang tak bisa disebutkan namanya sebenarnya menyetujui pendapatnya.
Lebih mengejutkan.
Planet Mars
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa perang Romawi. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan.
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa. demikian lintasfacebook mengutip dari wikipedia dan berbagai media online lainnya.
0 comments:
Post a Comment