Apa itu Yakuza?
Yakuza juga dikenal dengan nama gokudo yang merupakan organisasi kriminal di Jepang. Saat ini Yakuza menjadi salah satu organisasi kriminal terbesar di dunia. Kekuatan Yakuza bangkit dan jatuh berdasarkan jumlah penduduk di Jepang, dengan perkiraan keanggotaan inti mulai dari 80.000 sampai dengan 110.000 anggota pada tahun 1945-1996. Beberapa pihak berwenang percaya kepada Kepolisian Nasional Jepang yang secara rutin menghitung jumlah anggota Yakuza lewat nama-nama yang disita dalam bentuk gulungan laporan keanggotaan, atau rekaman dari laporan intelijen polisi rutin. Seperti Mafia Sisilia dan organisasi bawah tanah lainnya, para Yakuza terbentuk turun temurun sesuai dengan silsilah keluarga.
Kenapa Yakuza memiliki Tattoo?
Tattoo Yakuza berasal dari bakuto dan biasanya mereka men-tattoo jari mereka seperti bentuk cincin atau dilengan bahwa ini menunjukkan setiap kejahatan yang mereka lakukan, yang pada akhirnya menjadi simbol kekuatan tersendiri bagi mereka. Tattoo ini juga menggambarkan bahwa mereka tidak bersedia untuk patuh terhadap aturan-aturan atau norma-norma yang ada di negara atau di masyarakat sekalipun. Dalam proses pengerjaanya, bisa menghabiskan 100 jam untuk memenuhi bagian punggung dengan tattoo Yakuza. Namun sekaran tattoo ini memiliki arti berbeda, setiap anggotanya memiliki tattoo yang menggambarkan clan atau marga mereka.
Bergabung ke dalam Yakuza merupakan keterikatan khusus menjadi bagian dari keluarga clan itu sendiri dan untuk hidup yang tidak bisa diubah lagi cara hidupnya. Ini bukan sebuah pekerjaan melainkan untuk mengikuti dan mengeksplorasi kehidupan Samurai.
Dalam organisasinya Yakuza juga tidak segan-segan untuk bertindak. Secara umum, Yakuza menyingkirkan tubuh dengan membuang mereka ke laut atau di dasar bangunan. Karena mereka memiliki banyak perusahaan konstruksi, cukup melemparnya kedalam adukan semen maka tak seorang pun akan menemukan jasadnya.
Ketika seseorang melakukan sesuatu yang menyebabkan mereka (yakuza) kehilangan muka, mereka akan menggunakan segala cara, legal maupun ilegal, untuk menghancurkan orang yang telah berhasil dengan cara mereka sendiri. Dan apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh anggota sudah menjadi tradisi bagi mereka untuk melakukan ritual Yubitsume, atau memotong salah satu jari sebagai bentuk penebusan dosa atau meminta maaf. Orang yang melakukan kesalahan harus memotong ujung jari kelingking kiri dan kemudian bagian yang terputus diberikan kepada atasannya.
0 comments:
Post a Comment