Semakin hari semakin dewasa dan bertambah usia Q. tapi semakin lama Q semakin jauh dari harapan dan kebanggaan orang2 disekitar Q. perilaku dan ucapan ini tak henti2nya menyakiti perasaan orang2 terdekat Q. bahkan hingga Q merasa telah menjauh dari mereka.
Sakit memang, apalagi saat Q melihat kerukunan teman2 Q dengan sahabat2nya, keluarganya, pacar2nya, atau relasi2 nya. tapi berbanding terbalik dengan kenyataan yang Q alami. Q semakin lama semakin jauh saja dengan semua orang yg ada disekitar Q, terutama teman2 dan keluarga Q.
sungguh malu Q bertutur demikian, karena Q tak pernah mau sadar akan kesalahan Q. ntah itu karena Q terlalu egois atau terlalu malu mengakui kesalahan. mungkin Q selalu mencari alasan tuk selalu membuat mereka bisa percaya bahwa Q ada untuk mereka, tapi hati kecil Q selalu teriak dan menangis karena Q merasa kesepian.
saat kecil Q telah kenyang dengan didikan disiplin yang orang tua ajarkan, dan itu sangat Q banggakan, karena kini Q bisa merasakan banyak manfaat tentang kemandirian.
tapi di sisi lain, Q menjadi orang yang selalu curiga dan selalu menjadi pemberontak. bahkan saat Q salah, Q selalu merasa paling benar. mungkin itu hanya sebagian kecil kesalahan dan kegagalan Q dalam menerima sebuah perlajaran yang mereka berikan.
Terlepas dari itu semua, Q hanya ingin menjadi orang bisa membahagiakan orang lain, terutama keluarga yang telah banyak berkorban untuk Q hingga Q bisa seperti sekrang ini. maafkan kesalahan Q ibu, apa, aang, teteh, amail, arie, semua teman2 yang pernah tersakiti, semua orang yang kenal ma Q. Keadaan terpuruk seperti ini mungkin baru menyadarkan Q akan kesalahan Q selama ini, maaf sekali lagi Q tuturkan dengan setulus hati karena Q belum mampu tuk bicara langsung dengan kalian.
Semoga dengan ini Q bisa lebih menghargai akan pengorbanan dan kasih sayang.
Maaf....
Maaf...
maaf kan AKU..........
0 comments:
Post a Comment